part time budak proker, full time budak cinta


bxb; jukyu (juyeon x changmin) ⚠️ mention of kiss


Hectic, satu kata yang menggambarkan situasi dan kondisi saat ini sejak sebulan setengah ke belakang. Acara pentas seni tahunan menjadi alasan kesibukan yang terjadi.

Rencana memang sudah dipersiapkan sejak tiga bulan lalu karena skala acara tahun ini cukup besar, namun puncak kesibukan terjadi dimulai sejak empat puluh hari sebelum hari acara berlangsung.

Lelah batin dan fisik yang dirasa oleh seluruh panitia pengurus. Brainstorming terus menerus secara berkala guna menciptakan susunan acara yang maksimal. Bisa dikatakan Juyeon nyaris gila karena hal ini —secara hiperbola tentu saja. Tampangnya jauh lebih cocok dibilang seperti zombi dibanding orang gila, kantung mata layaknya beruang tanah tiongkok berwarna hitam putih, kulit pucat tanpa seri, dan mata memerah sebab kekurangan tidur.

Malam puncak pentas seni yang seharusnya diisi dengan semangat kegembiraan, lelaki januari tersebut malah hanya duduk di belakang panggung. Tampak loyo sekali, seakan tenaganya terkuras habis-habisan. Matanya sedari tadi menatap bergantian ponselnya dan arah pintu masuk, berharap seseorang yang ia butuhkan segera menampakkan eksistensinya.

Ia nyaris terlelap jika saja suara derit pintu tidak terdengar rungunya. Manik layunya dalam hitungan detik kembali memancarkan binarnya. Lengannya merentang, mengharapkan sebuah pelukan hangat yang ampuh untuk mengembalikan energinya. “Kangen.” rengeknya ketika pacarnya dengan sukarela meringsuk masuk kedalam dekapannya.

Changmin terkekeh mendengar rengekan Juyeon yang terdengar menggelikan. “Kita ketemu tiap hari loh, Ju.” gumamnya terbenam di dada Juyeon, menikmati debaran jantung teratur pacar besarnya. “Beda tau, aku gak bisa pacaran sama kamu.” Juyeon kembali merengek tidak terima atas perkataan pacar kecilnya.

“Kamu capek banget gak?” Changmin mengangkat kepalanya untuk menatap wajah lesu Juyeon yang mengajukan pertanyaan kepadanya. “Capek, tapi gak yang sampe mau pingsan sih, kenapa emangnya?” ia berbalik tanya setelah menjawab pertanyaan Juyeon.

“Pacaran yuk? Sebulan kita gak pacaran loh.” Juyeon cemberut mendapatkan respon sebuah tawa geli dari Changmin setelah menyuarakan ajakannya. “Lucu banget sih kamu. Iya ayo deh pacaran, makan ya? aku laper banget.” balas Changmin dengan cengirannya.


Raut wajah Juyeon yang semula tidak mengenakan kini kembali berseri setelah berhasil mengajak pacarnya untuk kencan sederhana keliling mal seperti yang biasa mereka lakukan di akhir pekan. Tangannya tak sekalipun melonggarkan genggamannya dengan tangan kecil Changmin selama mereka mengelilingi mal.

Changmin melihat studio fotoboks beberapa meter di depannya, “Photobox yuk Ju! Mau ga?” ia bertanya dengan mata yang berkilauan, siapa pula yang tega menolaknya? Tentu Juyeon mengiyakan ajakan bersemangat itu.

“IH kamu jangan minggir-minggir Ju!”

“Bawel deh kamu.”

“JUYO!”

“Kok jadi kamu yang mojok-mojok gitu?”

“Aku malu..”

Juyeon tertawa dalam hati, tentu dia tau alasan mengapa pacarnya mojok ke pinggir frame. Ia mengecup bibir si kecil sekilas setelah mengatakan bahwa pacarnya bawel.


♡爱, 5th Oct, 2021.